Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi Dalam Bungkus Makanan
Setiap lambang bunyi bahasa
mempunyai lafal atau ucapan tertentu yang tidak boleh dilafalkan menurut
kemauan masing-masing pemakai bahasa. Kesalahan berbahasa indonesia dalam
tataran fonologi dapat terjadi baik penggunaan bahasa secara lisan maupun
tertulis.
Sebagian besar kesalahan berbahasa
indonesia dalam tataran fonologi berkaitan dengan pelafalan. Bila kesalahan
pelafalan tersebut dituliskan, maka terjadilah kesalahan berbahasa dalam ragam
tulis. Berikut ini dapat dilihat dari
beberapa contoh kesalahan berbahasa tataran fonologi dalalm bungkus makanan.
Kesalahan pelafalan karena penambahan fonem
Penambahan fonem /a/
Lafal baku : Sedap
Tidak baku : Sedaap
Pada tulisan sedaap
didalam bungkus makanan mie terdapat penambahan fonem vokal a, seharusnya
tulisan sedaap yang benar itu seperti ini sedap. Karena menurut
kaedah tata bahasa indonesia kata sedap tidak mendapatkan penambahan fonem a
yang lebih dari satu. Jika kita lihat pada KBBI sedap memiliki arti enak,
sementara jika kita mencari kata sedaap didalam KBBI tidak ada memiliki arti.
Dengan otomatis tulisan sedap pada bungkus mie diatas telah melanggar tata
kaedah bahasa indonesia.
Kesalahan
pelafalan karena penghilangan fonem /O/
Pemakaian bahasa sering
menghilangkan bunyi tertentu pada sebuah kata, yang mengakibatkan justru
pelafalan tersebut menjadi salah atau tidak benar. Contoh kesalahan pelafalan
kerena penghilangan fonem dapat kita lihat dari bunkus makanan dibawah ini
Lafal baku : Bakpao
Tidak baku : Bakpa
Pada bungkus makanan diatas terdapat
kesalahan penulisan, tulisan bakpao disana hanya tertulis bakpa.
Berarti kata bakpao telah terjadi kesalahan pelafalan karena penghilangan fonem
o. Jika kita membacanya maka kita akan sulit memaknai makanan apa yang bernama
bakpa itu, dan kalau dilihat di KBBI juga tidak akan ditemukan nama makanan
yang bertuliskan bakpa seharusnya tulisan pada makanan itu bakpao. Kalau kita
cari di KBBI bakpao memiliki makna panganan yang terbuat dari terigu yang diisi
daging atau kacang hijau kemudian dikukus, berbentuk seperti tempurung
telungkup.
Perubahan fonem vokal /a/ dilafalkan
menjadi /e/
Kata baku : Genggam
Tidak baku : Genggem
Pada bungkus makanan yang diatas
terdapat kesalahan pada kata genggamnya, kata genggam disana tertulis genggem.
Berarti telah terjadi perubahan fonem vokal /a/ yang dilafalkan menjadi /e/.
Menurut KBBI kata genggam memiliki arti kepalan atau cengkeraman tangan pada
waktu keadaan memegang. Sedangkan kata genggem tidak memiliki arti sama sekali
jika dilihat di KBBI.
Penambahan fonem /e/
Lafal baku : Ubi
Tidak baku : Ubie
Pada bungkus makanan diatas terdapat
kesalahan pada kata ubi, kata ubi diatas mendapat penambahan fonem /e/ menjadi
ubie. Jika kita tinjau dari segi arti di KBBI kata ubi memiliki arti umbi atau
akar dari berbagai macam tumbuhan yang biasanya dapat dimakan, sementara kata
ubie jika dilihat pada KBBI tidak memiliki arti atau kata ubi tidak ada
terdapat didalam KBBI.
Perubahan fonem vokal /k/ dilafalkan
menjadi /c/
Lafal baku : Organik
Tidak baku : Organic
Terdapat kesalahan penulisan pada
bungkus makanan pada kata organic yang seharusnya ditulis organik. Terjadinya perubahan
fonem vokal /k/ yang dilafalkan menjadi /c/ disebabkan karna adanya unsur
bahasa inggris pada penulisan organic. Didalam KBBI kata organik memiliki arti
berkaitan dengan zat yang berasal dari makhluk hidup, sementara kata organic
tidak terdapat pada KBBI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar